Berita

Rajagaluh (Humas) – Jumat, 03 Oktober 2025, peserta didik MAN 2 Majalengka kembali melaksanakan kegiatan rutin Syiar Islam yang dilaksanakan di lapangan madrasah. Pada kegiatan ini, petugas Syiar Islam adalah kelas XI-5. Ananda Iklima yang bertugas memberikan ceramah, menyampaikan materi tentang pentingnya memaafkan dan menjauhi sifat dendam.

Dalam kesempatan tersebut, Iklima memaparkan bahwa dendam berasal dari kata "danda" dalam bahasa Sanskerta yang berarti hukuman atau balasan. Dalam ajaran Islam, dendam dipandang sebagai sifat tercela karena dapat menghalangi seseorang untuk memaafkan kesalahan orang lain dan justru lebih mengutamakan balas dendam atas rasa sakit yang dirasakannya.

"Sejahat apapun orang lain memperlakukan kita, jangan sampai kita memelihara dendam. Biarkan Allah yang membalas dengan keadilan-Nya. Jika Allah saja Maha Pemaaf, maka sebagai hamba-Nya kita pun harus berlapang dada untuk memaafkan," ujar Iklima dalam penyampaiannya.

Iklima juga mengingatkan para peserta didik tentang kisah yang terjadi pada masa Rasulullah SAW. Dalam peristiwa haditsul ifki (fitnah terhadap Aisyah r.a.), salah seorang kerabat Abu Bakar ash-Shiddiq, yakni Mishthah bin Utsatsah, turut menyebarkan kabar bohong tersebut. Abu Bakar yang sempat marah dan bersumpah untuk tidak lagi membantu Mishthah, akhirnya mendapatkan teguran dari Allah melalui firman-Nya dalam QS. An-Nur ayat 22. Firman tersebut menekankan pentingnya memaafkan dan berlapang dada agar Allah SWT pun mengampuni kesalahan hamba-Nya.

Melalui materi ini, Iklima menegaskan bahwa sifat dendam hanya akan menjerumuskan manusia pada keburukan, sementara memaafkan akan membuka jalan menuju ketenangan hati dan ampunan Allah SWT.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan serta mendorong seluruh peserta didik untuk lebih bijak dalam mengelola perasaan dan menanggapi setiap peristiwa dengan lapang dada. Dengan begitu, mereka dapat menjalani hidup dengan penuh kedamaian dan harmoni, sebagaimana diajarkan dalam ajaran Islam.