Berita

"Saya ga mau hari ini sekedar seremonial, saya mau ada aksi," tegas Kepala MAN 2 Majalengka di depan para guru di ruang guru saat briefing tadi pagi, Kamis (12/5) sesaat sebelum lounching deklarasi.

Sontak, semua divisi berpikir keras "what can we do? ". Jadilah, kegiatan yang semula akan memutar film "save the earth" tersebut akhirnya diisi dengan kegiatan yang bersifat aksi.

Kegiatan yang melibatkan semua anggota civitas akademika MAN 2 Majalengka ini dimulai dengan "grand opening MAN 2 Majalengka Road to Madrasah Adiwiyata oleh Kepala Madrasah oleh Kepala Madrasah.

Dalam sambutannnya, Dr. Hj. Euis Damayanti, M.P. Kim kembali menjelaskan konsep 3R , yaitu reduce, reuse and recycle. Selain itu, Kepala Madrasah yang jebolan ITB ini juga meminta komitmen atau janji kepada semuanya untuk sungguh-sungguh menjalankan /melaksanakan misi GPBLHS.

Usai membuka secara resmi kegiatan GPBLHS, Hj. Euis langsung melantik para kader adiwiyata yang berjumlah 95 siswa. Pelantikan berupa pembacaan ikrar GPBLHS.

Usai pelafalan ikrar, peserta diarahkan pada kegiatan berikutnya berupa menanda cap telapak tangan di atas spanduk ini sudah disiapkan. Tak ketinggalan para pengelola kantin juga diikutsertakan menanda.

Secara garis besar, Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) pada MAN 2 Majalengka ini, memuat sedikitnya 5 kegiatan besar, yaitu: (1) konservasi air, (2) konservasi energi, (3) penghijauan atau botani, (4) pengelolaan sampah, dan (5) sanitasi dan drainase.

Dalam kunjungannya ke MAN 2 Majalengka, Pengawas Madrasah, Drs. H. Ahmad Baraja Uparya, M. M., berharap kegiatan GPBLHS ini menjadi sebuah gerakan yang tidak saja berimplikasi pada perilaku hidup sehat seluruh warga madrasah, tetapi berimplikasi juga bagi kehidupan masyarakat secara luas.

"Gerakan ini baik, suatu aksi sebagai momentum untuk membiasakan peduli lingkungan. Karena itu, harus dimasukkan ke dalam kurikulum. Jadikan madrasah ini sebagai miniatur kebersihan, " tuturnya di ujung waktu kunjungannya ke kampus MAN 2 Majalengka